Pengharum

Menghargai kontribusi orang, tidak harus dengan biaya mahal. Kontribusi sendiri sering dipertanyakan, terutama ketika dikaitkan dengan kepentingan siapa. Ada kontribusi besar, namun saat banyak orang menolak, maka sering dianggap tidak ada. Sebaliknya, ketika ada secuil …

Menghargai kontribusi orang, tidak harus dengan biaya mahal. Kontribusi sendiri sering dipertanyakan, terutama ketika dikaitkan dengan kepentingan siapa. Ada kontribusi besar, namun saat banyak orang menolak, maka sering dianggap tidak ada. Sebaliknya, ketika ada secuil peran, lalu orang banyak yang menganggapnya menarik, tidak sedikit yang membesar-besarkan.

Menghargai satu hal, kepentingan dalam menafsirkan konteks kontribusi hal yang lain. Orang yang ingin menghargai kontribusi orang, akan berusaha untuk memperhitungkannya. Hanya orang-orang pongah yang menutup mata terhadap berbagai kontribusi dari orang-orang sekelilingnya.

Saya teringat pada satu waktu, saat satu teman, mengirim dengan pesan pendek satu foto mengenai prestasi mahasiswa. Ada sejumlah mahasiswa yang ternyata bisa mengharumkan nama kampusnya, melalui sejumlah kegiatan ilmiah. Bentuknya bisa berbagai macam. Kegiatan ilmiah ini sendiri, juga beragam. Banyak jenisnya. Lalu melalui satu grup, saya juga mendapatkan kiriman yang sama.

Di sini, diskusi lumayan seru. Antara lain bagaimana prestasi mahasiswa itu diberikan penghargaan. Tujuan penghargaan ini sebenarnya sederhana dan tidak muluk-muluk, yakni membuat mahasiswa lain juga ikut berprestasi di bidangnya masing-masing. Karena disebut prestasi di bidangnya masing-masing, secara tidak serius saya turut berkomentar. Komentar pertama terkait dengan usul saya, bahwa cara yang murah untuk menghormati mahasiswa adalah dengan menempel satu spanduk untuk setiap mahasiswa yang berhasil mengharumkan nama kampus. Hal ini saya lihat di sejumlah kampus, di mana ada baliho besar di kawasan paling depan kampus, dipampang para sivitas akademika yang berhasil menyumbang prestasi tertentu bagi diri dan kampusnya.

Semua elemen kampus, mulai mahasiswa, pegawai, dan pengajar, berhak mendapat penghargaan itu. Begitu ada prestasi, lalu ada sebuah spanduk yang muncul selama seminggu, lengkap dengan keterangan prestasi dan foto mereka yang tertempel di sana.

Ternyata saran ini banyak yang suka. Secara pribadi, saya menganggap usul itu penting diperhitungkan oleh mereka yang belum melakukannya. Modalnya tidak besar. Satu lembar spanduk hanya Rp 100 ribu saja. Dan dengan diletakkan di posisi paling depan kampus, tidak hanya akan menyemangati yang lain, melainkan juga akan memberikan informasi yang lebih luas mengenai prestasi mahasiswa. Hal ini juga penting untuk memberi kabar bahwa kampus itu melahirkan sesuatu.

Lalu saya juga memberi komentar kedua. Kali ini saya mempertanyakan, sesungguhnya bagaimana yang disebutkan dengan mengharumkan nama kampus itu? Mengenai kata mengharumkan nama, apakah itu tidak terkait dengan pretensi? Yang manakah sebenarnya yang disebut mengharumkan nama? Hanya mereka yang sering membawa makalah di luar negeri lalu menghasilkan dan berhenti pada sejumlah publikasi ilmiah ekslusif? Atau termasuk juga mereka yang selama ini berjibaku dengan kasus nyata di lapangan. Mereka, terutama pada aktivis mahasiswa yang melakukan pembelaan terhadap kasus-kasus menyedihkan menimpa masyarakat?

Pertanyaan saya sederhana, apakah untuk mereka yang saya sebut terakhir, juga bisa disebut sebagai pengharum nama? Untuk pertanyaan ini, tidak selalu akan membawa nama baik. Terutama mahasiswa yang sering menyampaikan aspirasi mengenai kondisi masyarakat, pada waktu tertentu justru dianggap sebagai pihak yang kontraproduktif bagi banyak kampus, terutama kampus yang sudah merasakan lezatnya nama baik dari penguasa. Mereka bisa dianggap sebagai perusak nama baik. Di waktu yang lain, ketika ada keberhasilan pembelaan, bisa jadi mereka akan mendapat tempat sebagai pembela yang sebenarnya.

Idealnya, dalam setiap diri sivitas akademika, memiliki seluruh kemampuan: baik intelektual, emosional, maupun spritual. Dengan modal itu, maka langkah untuk mengharumkan nama kampus bisa dilakukan dengan langkah dan proses yang paripurna. Percayalah kampus memiliki tanggung jawab besar terhadap itu.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

Leave a Comment