Sesuatu itu sudah ada tempatnya. Alat sesuatu ketika dipergunakan tidak pada tempat dan waktunya, akan menimbulkan efek yang tidak baik pada banyak hal. Tempat dan waktu harus dilihat dalam satu kesatuan. Alat tertentu bisa jadi cocok hanya pada tempat tertentu, namun belum tentu selaras dengan waktu tertentu, maka implikasi juga ada. Demikian juga dengan waktu yang tepat, dengan tempat yang tidak cocok, juga akan menimbulkan hal yang sama.
Tidak boleh mengabaikan keadaan demikian. Orang harus melihat semua sisi dari segenap hal di sekelilingnya. Sikap yang paripurna sangat penting dalam kehidupan manusia, sehingga tidak menimbulkan masalah yang tidak perlu dalam hubungan sesamanya.
Termasuk dalam penguasaan alat teknologi. Sesungguhnya alat apapun yang dimiliki manusia, harus dipergunakan dalam waktu dan tempat yang tepat. Tidak semua alat cocok keduanya. Makanya harus diperhatikan ketika sesuatu alat itu mau dipergunakan.
Dengan bantuan berbagai perangkat dalam satu alat teknologi komunikasi, memungkinkan seseorang melakukan banyak hal. Berbeda dengan masa lalu, kemajuan alat informasi dan teknologi tidak sekencang sekarang. Dulu ketika mau merekam sesuatu, harus membawa alat yang berbeda. Untuk mengambil video harus menggunakan alat tersendiri. Sedangkan untuk mengambil gambar juga memiliki alat lain lagi. Dalam satu alat biasanya hanya bisa digunakan untuk satu fungsi saja. Untuk fungsi yang lain harus menggunakan alat yang lain lagi.
Ketika ada even tertentu, kita bisa melihat berbagai bentuk dan corak alat informasi. Apalagi sebelum era digital, dengan gambar yang biasa, alat yang digunakan juga masih belum berkembang seperti sekarang. Berbeda dengan sekarang, dengan alat kecil yang memungkinkan semuanya bisa mempergunakan satu jenis alat saja. Alat komunikasi sederhana dan murah, sekarang ini bisa difungsikan untuk berbagai hal. Tidak hanya merekam dan berkomunikasi, juga bisa untuk perangkat radio bahkan tersedia televisi. Di luar itu, untuk mengunduh berbagai kebutuhan juga bisa dilakukan. Belum lagi untuk menyimpan berbagai data.
Perkembangan ini masih memungkin terus berlangsung dalam waktu cepat. Dalam waktu singkat, entah perkembangan apa yang akan kita lihat ke depan. Sesuatu yang lebih cepat dari perkembangan waktu sebelumnya. Yang lebih penting, kompetisi berlangsung tidak hanya dari segi kecanggihannya, melainkan juga dengan tawaran harga yang murah dan bisa dijangkau oleh banyak orang. Tidak seperti sebelumnya, hanya orang tertentu saja yang mampu memiliki alat komunikasi, sementara untuk golongan kelas bawah, alat tersebut menjadi barang yang sangat mewah.
Dengan alat komunikasi sederhana, memungkinkan dipergunakan untuk banyak hal. Namun apakah semua fasilitas yang tersedia lantas bisa dipergunakan di banyak tempat dan suasana? Kondisi ini yang menjadi tantangan dalam penggunaan alat teknologi. Berbagai fitur yang memudahkan manusia, juga banyak digunakan secara semena-semana. Misalnya ada satu kejadian yang mungkin biasa saja, tidak sedikit orang merekamnya lalu dengan tiada pertimbangan membagi-bagikan melalui jalur informasi komunikasi. Bisa dibayangkan bagaimana orang melahirkan yang direkam lantas direkam dan dengan tidak mempertimbangkan etis atau tidak, lalu itu disebar melalui berbagai ruang media sosial yang tersedia. Sangat tidak elok ketika mendapatkan orang tua yang merekam foto anaknya dalam kondisi yang tidak layak. Demikian juga mereka yang merasa memiliki hak merekam, lantas merekam orang-orang yang sebenarnya sedang musibah, lalu kita sebagai orang yang seperti tidak bisa menghindarkan diri untuk mengunduh apapun dalam jaringan maya, lalu apapun dimasukkan. Kita yang memfoto kadang melakukannya dengan kondisi tersenyum, di tengah kondisi korban yang sedang menangis meratapi tentang musibah yang sedang dialami.
Di sinilah alat teknologi apapun tidak bisa hanya dipergunakan dengan pertimbangan bisa atau tidak, melainkan harus menggunakan rasa. Sesuatu yang ingin direkam atau kemudian disebarkan, harus ditanyakan ke hati kita masing-masing apakah itu pantas, etis, menyakitkan orang lain atau tidak?
Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.