Pesan Kultural dari Gampong

Ada sejumlah pesan kultural saat kita berada dalam space gampong. Sesama warga harus selalu memiliki semangat hubungan persaudaraan sekampung (saudara bertetangga). Dengan hubungan ini, memungkinkan satu sama lain bisa saling membantu. Seseorang yang sedang berada …

Ada sejumlah pesan kultural saat kita berada dalam space gampong. Sesama warga harus selalu memiliki semangat hubungan persaudaraan sekampung (saudara bertetangga). Dengan hubungan ini, memungkinkan satu sama lain bisa saling membantu. Seseorang yang sedang berada dalam masalah, akan cepat tertangani dengan bantuan orang-orang yang ada di sekitarnya. Kesepahaman bahwa risiko bisa muncul kapan pun, menyebabkan mereka akan bergandeng tangan dan saling bekerja sama.

Selain itu, hubungan yang erat antarwarga, memungkinkan sesama warga selalu berdiskusi mengenai hal-hal yang mereka alami di kampung. Serumit apapun masalah, selalu bisa diselesaikan dengan bergandeng tangan. Modal sosial ini membuat mereka bisa saling menjaga dalam mencapai tujuan hidup hakiki, yakni kebahagiaan. Saling menjaga dari risiko kejahatan, adalah bagian dari hubungan ini.

Pagar kampung terkait dengan keterhubungan sosial, bagaimana seseorang berelasi dengan orang lainnya (social interconection). Keberhasilan pagar kampung akan berdampak nyata bagi suatu lingkungan sosialnya. Keterhubungan ini bukan mengabaikan adanya keharusan jarak fisik. Keberhasilan pagar kampung justru akan membuat keberhasilan dalam mengelola jarak fisik tersebut.

Saya membayangkan dengan pagar kampung, ada kerelaan untuk saling terbuka. Sesama orang di dalam kampung akan saling memahami bahwa risiko dari suatu kejahatan bisa menghinggap siapa pun.

Berbekal dengan kerelaan dan pemahaman ini, maka akan lahir bahasa rasa, dimana kalau ada kasus yang menimpa saudara kita, dengan cepat kita bantu dengan cara yang cepat dan tepat. Dibantu itu bisa berdampak kepada dua pihak. Pertama, orang yang tertimpa kejahatan, akan cepat mendapat penanganan secara layak dan tepat. Kedua, publik yang akan selalu mendapat pengamanan sosial dalam makna yang luas.

Jangan dipahami pagar kampung sebagai ruang kontrol dalam arti negatif. Keberadaan virus harus dengan kerjasama dan saling bergandeng tangan. Selama ini sudah tampak peran tersebut, dengan saling menjaga, dan di kampung-kampung sudah mulai ada relawan yang siap bergerak untuk urusan yang serius ini.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

Leave a Comment