Soal perkembangan populasi di dunia, memang sudah seharusnya menjadi salah satu perhatian penting secara global. Perkembangan tersebut, akan berpengaruh –baik cepat atau lambat—terhadap lingkungan dan sumber daya di dalamnya. tentu saja bukan soal sederhana. Semua negara di dunia harus memikirkan dan Menyusun strategi yang matang terkait posisi penduduk di dunia saat ini.
Melihat perkembangan yang ada, menjelang akhir tahun 2011, tepatnya 31 Oktober, manusia dalam satu bumi yang kita tempati ini, sudah mencapai angka tujuh miliar. Sebelas tahun kemudian, 15 November 2022, penduduk bumi mencapai angka 8 miliar.
Pertumbuhan tinggi penduduk, menyebabkan banyak ahli “memutar” otak berfikir mengenai berbagai potensi yang ditimbulkan dari kondisi tersebut, sekaligus tentang ancangan solusinya. Karena bagaimanapun, pertambahan penduduk akan berimplikasi kepada banyak hal. Salah satunya adalah bertambahnya jumlah berbagai kebutuhan.
Tingkat pertambahan penduduk, kini adalah masa yang tampak pertambahan penduduk berlipat-lipat. Jumlah 1 miliar pada tahun 1804. Tahun 1927, jumlah manusia bumi sebanyak 2 miliar. Butuh 123 tahun naik 1 miliar. Coba dibandingkan dengan naik 1 miliar akhir-akhir ini hanya butuh kurang dari 11 tahun saja.
Pertambahan ini sangat tinggi, dibandingkan dengan era sebelumnya. Angka empat miliar terjadi pada tahun 1975. Dengan demikian ada pertambahan sekitar tiga miliar dalam waktu 35 tahun saja. Sementara pada era sebelumnya, pencapaian angka tiga miliar pada tahun 1960 (butuh 15 tahun untuk pertambahan satu miliar). Pada tahun 1930, penduduk bumi hanya dua miliar (bertambah satu miliar dalam waktu 30 tahun). Jumlah ini adalah pelipatgandaan yang luar biasa, berlangsung dalam sejarah kehidupan marusia. Bila pada tahun 800 SM penduduk bumi hanya lima juta, baru pada tahun 1650 mencapai angka 500 juta.
Pada 2057, penduduk bumi diperkirakan mencapai 10 miliar dan tahun 2100 mencapai 10,4 miliar.
Kondisi tersebut jelas menggambarkan bahwa dunia kita membutuhkan satu “dandanan” yang luar biasa. Pertambahan penduduk yang diikuti dengan tingkat pemenuhan kebutuhan, harus dijawab dengan persiapan sedemikian rupa. Dandanan tersebut dapat berupa rencana yang matang, dan mengambil langkah-langkah yang kongkret dalam rangka menyelamatkan generasi yang akan datang.
Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.