Secara garis besar, suatu penelitian akan melewati serangkaian proses penting hingga mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum, ada tiga tahapan yang akan dilakukan. Pertama, penelitian yang didahului oleh rencana. Dalam penyelesaian tugas akhir akademik maupun proyek-proyek penelitian yang akan digarap, selalu dimulai dengan proposal penelitian. Bahan ini yang menjadi batu uji apakah ia layak diteruskan atau tidak. Jika terkait berbagai proyek penelitian, proposal akan menjadi bahan yang dilihat apakah ia layak didanai atau tidak. Proposal yang diajukan harus mencerminkan proposal penelitian ideal yang akan dilakukan.
Kedua, proses pelaksanaan. Suatu penelitian harus menyertakan cara pengumpulan data yang tepat, untuk mendapatkan hasil yang lurus. Seingat saya, penelitian selalu berangkat dari proses yang benar, dan hasilnya akan mengikuti. Proses sangat penting dalam lingkungan akademis. Orang diharuskan mengikuri proses yang lurus. Bukan sebaliknya, hanya mengharapkan hasil yang baik dengan meninggalkan proses. Ada kecenderungan di perguruan tinggi, saat banyak orang-orang di dalamnya sudah mengukur diri dengan hasil. Sebagian orang sudah melupakan pentingnya proses. Semua yang diukur pada luaran, bukan pada pentingnya proses. Berbagai kegiatan yang dilakukan, tuntutannya pada hasil. Padahal dalam hal belajar, tekanan pada proses sebagai ruang pembelajaran sangat penting artinya.
Dalam pelaksanaan penelitian, menentukan cara mengumpulan data dan terhadap siapa semua data itu akan diperoleh, akan sangat menentukan hasil. Cara pengumpulan data ditentukan oleh corak penelitian yang dipilih. Orang yang dibutuhkan ketika peneliti sudah memilih apakah data itu akan bertumpu pada wawancara atau observasi; pilihan kualitatif atau kuantitatif. Dalam pelaksanaan juga akan dilakukan analisis terhadap data. Analisis ini sendiri juga ikut dari bagaimana proses sebelumnya yang dilakukan. Masing-masing bidang penelitian memiliki cara analisis tersendiri, yang bisa sama atau bahkan berbeda satu ama lain.
Ketiga, evaluasi, yang dilakukan baik saat penelitian sedang berlangsung atau ketika semua sudah selesai dilaksanakan. Pada saat berlangsung penelitian, bisa dilakukan proses verifikasi dan validasi data yang digunakan. Kedua hal ini bisa dilaksanakan saat peneliti masih di lapangan. Berbeda dengan evaluasi yang dilaksanakan setelah semuanya sudah ada hasil. Semua tahapan dan proses akan dilihat kelebihan dan kelemahannya secara menyeluruh. Evaluasi akhir biasanya tidak berdampak lagi pada hasil, melainkan akan menjadi bahan pembelajaran bagi dunia akademis.
Sejumlah pengalaman penelitian, saya menyertakan diskusi terpumpun sebagai alat evaluasi. Proses ini berlangsung saat penelitian belum tuntas. Diskusi terpumpun ini ada yang dilaksanakan ketika masih di lapangan, atau bisa jadi pada saat proses penulisan laporan. Keuntungan jika dilaksanakan saat masih di lapangan adalah berkemungkinan berbagai hal bisa dikonfirmasi secara langsung pada narasumber. Dalam diskusi terpumpun ini, yang sangat penting dilakukan adalah memastikan seorang peneliti sudah memahami semua hal yang didapat, dan tidak ada perbedaan pemaknaan tentang sesuatu hal yang diteliti.
Proses penelitian bukanlah hal yang sederhana. Namun tidak pula sangat sulit. Dengan membangun kesepahaman dari awal, peneliti bisa memulainya dengan proses-proses yang ringan. Semua proses harus dibangun dari cara berpikir yang logis, sehingga menuntun kita dalam mencapai langkah-langkah yang telah dibangun-rencanakan. Peneliti harus berpegang pada rencana, agar di jalan ia tidak oleng. Jika butuh refleksi dan evaluasi saat proses sudah berlangsung, pun tersedia cara bagaimana memperbaikinya.
Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.
[es-te, Senin, 19 September 2022]