Hati

Selalu ingatkah kita pada sebuah pesan Rasul. Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama saja dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang …

Selalu ingatkah kita pada sebuah pesan Rasul. Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama saja dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi. Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang terlaknat. Jika dalam kajian sanad, posisi hadis ini lemah dari segi perawian. Saya tidak berkemampuan membahas masalah sanad tersebut, karena yang saya baca, sebagian orang juga memakai hadis ini.

Sebenarnya yang ingin saya sampaikan adalah mengenai pentingnya posisi selalu memperbaiki diri. Salah satu ruang untuk memperbaiki hal tersebut adalah melalui menjaga produktivitas. Penting kita memperhatikan kondisi ini, karena selama ini, banyak orang yang sangat enjoy dengan hidupnya. Saking enjoynya, sebagian besar waktu dihabiskan alias dilewatkan begitu saja. Bagaimana orang-orang yang masih muda menghabiskan waktunya dengan nongkrong di pinggir jalan.

Hal lain yang penting disampaikan bahwa produktivitas itu tak selalu untuk mereka yang bekerja di kantoran –istilah yang mungkin lebih dominan merujuk kepada mereka yang berstatus sebagai pegawai negeri. Maksud dari kata ini adalah pentingnya untuk memiliki aktivitas dalam hidup, dalam arti yang positif. Kaitannya adalah dengan tidak boleh menyia-nyiakan waktu. Setiap detik, harus ada inisiatif untuk melakukan sesuatu yang baik. Tidak boleh tidak.

Aktivitas yang baik, jika merunut pada pendapat Aa Gym (Ustadz Abdullah Gymnastiar), akan menjaga produktivitas baik. Pada posisi demikian, orang tidak sempat memikirkan keburukan orang lain. Aa Gym pernah menulis salah satu buku, Jagalah Hati, Step by Step Manajemen Qalbu. Dalam buku ini, orang-orang yang menjaga produktivitasnya, selalu akan berorientasi untuk kebaikan terus-menerus. Seseorang akan terus melakukan instrospeksi, sehingga seburuk apapun perilaku orang, akan direspon dengan cara-cara yang positif.

Dalam lingkungan yang lebih luas, dengan produktivitas tinggi, akan mengurangi kesempatan untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting. Pada saat yang sama, kondisi demikian juga menuntut kita masing-masing untuk selalu mengatur jadwal kehidupan secara ketat. Bisa dibayangkan ketika orang tidak memiliki pengaturan aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Apa yang akan terjadi? Orang demikian tidak mungkin memiliki arah kehidupan yang jelas dan lebih baik.

Dengan demikian menjadi manusia yang menjaga produktivitas, sekali lagi dengan isi dari aktivitas yang baik dalam kehidupannya, berimplikasi lebih jauh kepada kehidupan yang lebih baik. Seseorang akan berusaha untuk selalu mencapai yang lebih baik. Orang yang bertipe demikian, akan berusaha untuk meninggalkan apapun yang buruk dari apa yang dijalaninya. Bukankah bisa dibayangkan bagaimana masa depan orang yang demikian? Seyogianya inilah yang diidam-idamkan oleh semua orang. Semoga.

Wallahu A’lamu Bish-Shawaab.

Leave a Comment