Rasa dan Fakta

Ada senior saya yang agak pincang ketika berjalan. Ada suatu gangguan di kakinya. Saya tanya penyebabnya, yang ia rasakan saat berolahraga, karena ia tidak bergerak melakukan pemanasan sebelumnya. Ia menjawab berdasar apa yang ia rasakan. …

Ada senior saya yang agak pincang ketika berjalan. Ada suatu gangguan di kakinya. Saya tanya penyebabnya, yang ia rasakan saat berolahraga, karena ia tidak bergerak melakukan pemanasan sebelumnya. Ia menjawab berdasar apa yang ia rasakan. Soalnya ia belum periksa medis. Hasil medis bisa saja berbeda dengan apa yang dirasakan. Ada orang yang bertahun-tahun minum obat jantung, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan utuh, akhirnya ketahuan bahwa perasaannya seolah jantung ternyata angin lambung yang naik sesak ke dada. Begitulah ketika berbicara perasaan, yang bisa saja melampaui keadaan yang sebenarnya. Demikian juga dengan senior saya itu. Apa yang ada di kakinya, mungkin tidak sama dengan apa yang dirasakan.

Saya teringat saat pertama sekali terdeteksi asam urat. Rasanya seperti ada masalah di kaki, terasa saat bermain futsal, lalu saya memilih ke tempat urut karena menganggap penyebabnya seputar itu. Ternyata ketahuan kemudian, penyebabnya adalah tingginya kadar purin, dan yang lebih penting, untuk jenis penyakit ini sama sekali tidak boleh diurut. Saya kira jauh sekali antara penyakit sebenarnya dengan deteksi berbasis pada apa yang kita rasakan.

Saya ingin kembali kepada pemanasan. Aktivitas ini seharusnya dilakukan oleh mereka yang akan berlanjut ke tahap yang lebih aktif. Semua pelaku olahraga akan melakukan aktivitas ini. Tujuannya untuk membuat nyaman semua otot agar mudah bergerak. Pemanasan ini juga sebagai pemberitahuan kepada semua bagian tubuh, bahwa mereka akan bergerak. Semua otot akan terkejut jika tidak ada pemberitahuan. Apalagi bergerak yang dilakukan secara total. Tidak mungkin melakukan gerakan besar dan total, tanpa didahului oleh gerakan-gerakan yang kecil. Untuk menggerakkan semua bagian tubuh secara total, dibutuhkan gerakan-gerakan kecil terlebih dahulu.

Saya percaya bahwa langkah-langkah besar yang kita lakukan, juga didahului dengan langkah-langkah kecil sebelumnya. Seperti melakukan pemanasan kecil untuk melakukan gerakan tubuh yang total. Kehidupan sepanjang sejarah, selalu dimulai dari langkah-langkah kecil. Untuk sampai di satu titik yang mendapat tempat penting dalam sejarah, seorang manusia selalu mulai dari langkah-langkah kecil. Keberanian untuk melangkah dengan langkah kecil, yang menyebabkan seseorang akan mampu melakukan langkah besar.

Hal yang harus dilakukan adalah berani melangkah dengan langkah kecil. Pada saat memutuskan untuk melangkah, akan ada gerakan lanjutan yang dibutuhkan. Saat semangat kita berhenti, maka kekuatan dan keberanian untuk melangkah, juga akan terhenti. Ketiadaan semangat dalam kehidupan manusia, akan memosisikan manusia itu seperti tiada. Jadi beranilah dengan langkah kecil terlebih dahulu. Anda bisa mencapai sesuatu yang besar, sekaligus dengan langkah besar, saat langkah kecil itu sudah diayun dan dilangkah. Jika tidak, Anda tidak akan kemana-mana.

Leave a Comment