Profesi Penulis

Seseorang kerap mengaitkan menulis itu dengan jurnalistik saja. Tidak sepenuhnya salah juga, walau tidak juga dapat dikatakan semuanya benar. Jurnalistik hanya sebagai salah satu profesi saja dari konsep (profesi) menulis yang sangat luas maknanya. Memang …

Seseorang kerap mengaitkan menulis itu dengan jurnalistik saja. Tidak sepenuhnya salah juga, walau tidak juga dapat dikatakan semuanya benar. Jurnalistik hanya sebagai salah satu profesi saja dari konsep (profesi) menulis yang sangat luas maknanya. Memang dalam realitas, sering terjadi mereka yang menulis apapun, biasanya berlatar belakang jurnalis.

Selama ini saya berjumpa dengan banyak penulis fiksi, misalnya, yang sebagian besar berprofesi sebagai jurnalis. Kondisi ini tentu berbeda dan akan saya jelaskan dalam satu kolom yang lain lagi supaya lebih tuntas. Dengan demikan, jangan hanya karena ditemui penulis fiksi berlatar belakang jurnalis, lantas kemudian diklaim penulis dan jurnalis adalah satu ruang.

Hal lain ketika tidak semua orang melihat menulis yang dikaitkan dengan profesi. Jika ada orang yang menuliskan pekerjaannya sebagai penulis, misalnya di kartu tanda penduduknya, justru dirasakan sebagai aneh.

Begitulah kondisi penulis dan menulis ini. Lebih jauh dikaitkan dengan kepentingan, harus dilihat lebih luas. Kepentingan menulis merupakan salah satu dari banyak kepentingan yang lain dalam hidup kita sebagai manusia. Menulis sebagai rangkaian proses merawat peradaban, yang juga sangat dibutuhkan oleh manusia. Orang-orang yang menulis hendaknya membangun dan berusaha ke arah pencapaian kualitas peradaban yang tinggi.

Atas dasar banyak yang dipikir, maka kepentingan menulis pun harus segera dilakukan dengan tidak selalu menggantungkan sepenuhnya pada rekaman dan pikiran. Benar bahwa semua hal bisa direkam dalam otak manusia, namun tanpa manajemen yang jelas bagaimana merekam dan mengingatnya, apa yang dipikirkan tidak akan tertuang pada saat yang dibutuhkan.

Oleh karenanya, jika sekarang Anda sedang membayangkan bisa menumpahkan berbagai pikiran yang ada di alam ide ke dalam tulisan yang realitas, maka lakukanlah sekarang juga. Tidak usah menunggu nanti. Karena apa yang Anda pikir sekarang, belum tentu nanti masih terpikirkan.

Untuk hal-hal yang tidak memungkinkan untuk langsung dilakukan, proses yang harus dilakukan adalah perekaman sementara, agar suatu saat ketika dibutuhkan ia akan mudah dipanggil dengan kata kunci tertentu. Pencatatan sederhana itu, jelas dibutuhkan dalam rangka mencapai target yang lebih besar, yakni mengkonstruksi apa yang pernah dipikirkan pada waktu yang belum mungkin diwujudkan.

Rumus menulis adalah tidak menunggu nanti. Apa yang Anda pikirkan sekarang, belum nanti ia masih ada. Semua perkembangan sekeliling kita akan menentukan bagaimana sesuatu yang kita pikirkan juga akan berubah. Hal semacam ini tidak sederhana. Jika tidak memungkinkan melakukannya sekarang, maka lakukanlah hal-hal yang memungkinkan suatu saat nanti, Anda bisa memikirkan hal tersebut kembali.

Leave a Comment