Syedara Lingka

Bagi yang mau belajar, setia kepada sesama itu juga sebagai proses belajar. Sesama itu bisa dibagi dalam berbagai lapis. Setia yang paling mulia adalah atas dasar iman. Selebihnya ada setia atas nama saudara darah (geneologis; …

Bagi yang mau belajar, setia kepada sesama itu juga sebagai proses belajar. Sesama itu bisa dibagi dalam berbagai lapis. Setia yang paling mulia adalah atas dasar iman. Selebihnya ada setia atas nama saudara darah (geneologis; wareh dan kawom), saudara karena tempat tinggal (teritorial, syedara lingka), dan persaudaraan kemanusiaan.

Khusus untuk saudara tempat tinggal, diingatkan secara khusus, mengingat mereka yang akan memerhatikan kita ketika ada suatu masalah tertentu. Atas dasar ini, hati pun tidak boleh tersakiti mereka yang berada di sekitar kita itu.

Berbagai persaudaraan itulah harus dirawat. Biaya untuk merawatnya itu sesungguhnya tidak mahal. Namun terasa berat bagi mereka yang enggan melakukannya. Orang yang mau melakukan, seberat apapun, akan terasa bersemangat untuk dilakukan. Semangat menjadi stamina dalam pencapaian tujuan hidup yang lebih besar, oleh mereka yang merawat persaudaraan ini.

Bagi yang berusaha merawat, bisa melakukannya dalam berbagai keadaan. Bahkan saat sambil melakukan hal yang lain pun, memungkinkan dilakukan. Orang kita bilang, sipat tak dua pat lut. Orang lain bilang, sekali mendayung, dua bahkan tiga pulau bisa terlampau. Pergi untuk kepentingan lain, setelah itu bisa menyisihkan waktu untuk mengunjungi sesama.

Itu yang sedang berusaha saya lakukan. Sambil terus belajar menempuh kehidupan. Ada beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan manusia –dan itu juga terjadi dalam kehidupan di kampung. Kelahiran dan kematian, sebagai dua yang sangat utama. Untuk yang dilahirkan, banyak sekali dipersiapkan. Menunggu mereka yang akan lahir juga berbagai persiapan lebih dari kehidupan biasanya. Apalagi kelahiran generasi pertama. Mereka yang menanti kelahiran juga memiliki berbagai perasaan yang mengaduk dalam diri. Entah bagaimana ia yang ditunggu.

Di samping itu ada juga kematian. Orang yang akan meninggal dunia, tidak tentu waktu. Kita diingatkan agar selalu mempersiapkan diri, karena titik mati itu akan ada kemungkinan datang kapan saja. Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, apalagi dengan kode tertentu akan hadir kepada kita. Hal-hal yang ganjil atau yang lain dari biasanya, umumnya bisa diungkapkan ketika proses kematian sudah selesai. Dengan kenyataan ini, sebenarnya tidak ada alasan apapun yang bisa menghambat kita untuk terus mempersiapkan diri secara sempurna. Sebagai sesuatu titik yang pasti akan kita hadapi, tidak mungkin kita mengabaikan persiapan tersebut.

Di samping kelahiran dan kematian, ada hal lain yang sering terjadi, umumnya musibah tertentu, baik faktor alam maupun faktor manusia. Beberapa kali kerabat mengalami kebakaran rumah dan harta, menjadi contoh bagaimana musibah juga bisa terjadi tanpa bisa diduga. Berbagai hal yang menjauhi berbagai musibah, mungkin bisa diberikan, namun kapan ia akan datang dengan berbagai bentuknya, manusia sering tidak tahu.

Ada satu hal yang terasa biasa saja tetapi memiliki efek penting bagi persaudaraan, adalah pulang ketika mendapati musibah dan kematian. Orang bisa tidak menganggap sangat penting untuk yang namanya kelahiran. Namun untuk kematian dan musibah, biasanya orang akan memberikan perhatian khusus. Untuk menjenguk orang yang meninggal dunia dan mereka yang terkena musibah, kadangkala juga mengeluarkan banyak modal. Sesuatu yang menurut mereka yang melepas rasionalitas, tidak sebanding dengan apa yang akan didapatkan secara materi. Orang pulang entah dari mana-mana dengan perjalanan jauh yang luar biasa, hanya untuk melihat sebuah musibah atau kematian.

Bagi mereka yang melakoni, upaya ini sangat penting. Ia memiliki makna khusus yang sulit untuk diukur. Lambat laun memang ada secuil perubahan yang terjadi. Orang berada dan berpangkat akan mendapat kunjungan lebih banyak orang, adalah hal yang seharusnya biasa dan wajar. Sebaliknya, mereka yang hanya orang biasa, sekiranya mendapatkan kunjungan dari banyak orang, maka menjadi luar biasa. Inti sebenarnya adalah menurunkan kadar duka dengan berbagi wajah bahagia. Orang-orang yang tidak menjenguk langsung tidak bisa merasakan kondisi demikian. Tidak masalah berapa waktu yang dihabiskan dengan biaya yang tidak sedikit. Ketika kondisi ini sudah bisa dibagikan, ada sesuatu yang sulit untuk diceritakan terjadi dalam kehidupan kita, sebagai manusia.

Leave a Comment