Manusia dan Alam

Pada tanggal 10 April 2021, salah seorang ahli hukum lingkungan Universitas Indonesia, M. R. Andri Gunawan Wibisana, dikukuhkan sebagai guru besar. Waktu itu, karena masih dalam suasana Covid-19, acara dilaksanakan secara virtual. Saya tidak mengenal …

Pada tanggal 10 April 2021, salah seorang ahli hukum lingkungan Universitas Indonesia, M. R. Andri Gunawan Wibisana, dikukuhkan sebagai guru besar. Waktu itu, karena masih dalam suasana Covid-19, acara dilaksanakan secara virtual. Saya tidak mengenal dekat dengan beliau, namun dalam sejumlah kesempatan pertemuan ilmiah, beberapa kali saya berdiskusi.

Saya tertarik pada pidato pengukuhannya yang berjudul “Antroposen dan Hukum: Hukum Lingkungan dalam Masa-masa Penuh Bahaya”. Pidato ini kembali mengingatkan kita tentang betapa lingkungan itu sangat penting. Pidato Wibisana, mengingatkan pentingnya alarm selalu muncul untuk ruang publik. Upaya untuk mengingatkan, kadang penuh tantangan. Perpaduan kesempatan dan kemauan. Hanya sedikit orang yang mau sukarela berjuang dengan integritas yang dimiliki.

Dalam pidatonya, Wibisana menyebut kata antroposen. Saya menelusuri Kamus Besar Bahasa Indonesia online [ttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/antroposen], dan saya temukan bahwa yang disebut dengan an-tro-po-sen adalah peiode geologis saat aktivitas manusia dianggap sangat berpengaruh terhadap lingkungan, iklim, dan ekologi bumi.

Tentu saja sebagai makna kata, bisa saja berbeda dalam makna istilah. Tak mengherankan, cabang filsafat ada ragam wajahnya, terutama yang menelusuri kata, istilah, dan bahasa. Melalui satu cabang tersendiri yang berbicara metode, juga ad acara tersendiri bagaimana pengetahuan itu ditemukan dan dikembangkan.

Dalam konteks yang disebutkan Wibisana, sebagai sebuah istilah, antroposen dirujuknya dari istilah yang diperkenalkan oleh Crutzen –seorang ahli kimia atmosfer dan peraih Nobel Kimia tahun 1995. Paul Jozef Crutzen nama lengkapnya. Warga Belanda yang lahir pada tanggal 3 Desember 1933 dan meninggal 28 Januari 2021. Mengapa ia mendapatkan nobel? Ada kontribusi besarnya yang dilakukan melalui penelitian tentang lapisan ozon dan perubahan iklim. Dari situlah, istilah antroposen diperkenalkan Crutzen –sebagaimana kemudian digunakan Wibisana. Istilah ini, untuk menjelaskan era baru ketika berbagai tindakan yang dilakukan manusia berpengaruh erat di bumi.

Dari mesin pencari google, saya menemukan sejumlah penjelasan tentang siapa Crutzen dan kajiannya. Ada dua artikelnya bersama tim yang menjelaskan antroposen. Melalui artikel “The Anthropocene: Conceptual and Historical Perspektif”, mereka menjelaskan bahwa jejak manusia pada lingkungan global begitu besar dan aktif sehingga menyaingi beberapa kekuatan besar Alam dalam dampaknya pada fungsi sistem Bumi. Istilah antroposen sendiri, menurut mereka baru diperkenalkan satu dekade lalu. Namun baru-baru ini istilah digunakan secara luas, tetapi tidak resmi. Secara formal ia membutuhkan proses dan evolusi –ketika dilihat perubahan pada hubungan manusia dengan dunia. Mereka menawarkan pengelolaan hubungan manusia dengan siklus geofisika besar yang mendorong sistem iklim bumi (Steffen, Grinevald, Crutzen, & McNeill, 2011; Wibisana, 2021).

Leave a Comment